Kamis, 23 Juni 2011

Pemberian

Pemberian

Seorang pria pergi ke rumah temannya untuk silaturahmi. Dia tinggal selama beberapa hari yang indah bersama rekannya. Ketika waktunya pulang, temannya memberi seekor kuda sebagai hadiah. Pria itu sangat gembira.

Sepuluh hari kemudian, pria itu mengembalikan kuda hadiah. ''Apa yang terjadi,'' kata temannya yang memberi kuda.

''Entah, saya berencana melakukan perjalanan ke berbagai kota. Tapi kuda ini hanya mau ke sini.''

''Oh, begitu. Kuda itu memang lahir dan besar di sini. Dia pasti sangat mengenali dan mencintai kampung ini dan segala sesuatu yang berada di rumahku. Aku paham. Tapi ingat, aku telah memberikannya kepadamu. Bawa ia ke mana engkau pergi.''

''Terimakasih, aku sungguh senang.''

Pria itu lantas menginap lagi beberapa hari untuk mempelajari lingkungan dan perilaku kuda hadiahnya itu. Merasa cukup belajar, ia pun pergi lagi.

Sepuluh hari, terulang lagi. Ia kembali ke rumah temannya membawa kuda. Temannya sekali lagi menyambut gembira dan mengizinkan ia menginap dan memberinya makan. ''Apa lagi ini'' kata temannya itu.

''Sama seperti dulu. Saya pergi ke beberapa kota dan menginap beberapa hari. Sampai di kota ke tiga, kuda ini mengamuk dan berlari lagi ke sini. Aku tak bisa melakukan apa-apa.''

Pemilik rumah memahami apa yang dibutuhkan pria temannya itu. ''Biar aku ajarkan kau mengendalikan kuda itu,'' katanya.

Selama satua bulan, pria itu belajar mengendalikan kuda. Setelah itu ia pergi dan tak kembali lagi.

Saat melepas kepergian pria itu, istri pemilik kuda bertanya. ''Mengapa engkau lakukan semuanya. Engkau telah memberinya hadiah dan rela pula mengajari cara mengendalikan kuda itu. Bahkan ia menginap cukup lama di rumah kita.''

Pemilik kuda itu menjawab,'' Kamu dapat memberi hadiah. Tapi ada kemungkinan orang yang kamu beri hadiah tak tahu cara menggunakannya. Supaya benda itu berguna, kamu harus memberitahu cara memakainya. Itu tanggung jawab kita.''

Dengan cara yang sama, Tuhan memberi otak untuk berpikir. Tapi tak semua manusia tahu cara menggunakannya secara tepat. Karena itu Dia bertanggung jawab untuk mengirim utusan supaya kuda itu tak mengakibatkan bencana.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites